Sebuah studi yang dilakukan Universitas Georgetown, AS, mengemukakan bahwa lemak makanan atau mengurangi asupan lemak pada wanita hamil dapat memicu kanker payudara. Diluncurkan oleh Indian Express, kanker payudara dapat terjadi pada tiga generasi wanita hamil.
"Penelitian menunjukkan bahwa gaya hidup dan diet lemak dapat meningkatkan risiko kanker payudara," kata Profesor Leena Hilakivi-Clarke sebagai presiden dari Breast Cancer Research Journal of Health dan seorang profesor onkologi di www.serbaserbimanfaat.com Georgetown University.
Penelitian tentang diet lemak dilakukan pada tikus betina hamil. Studi menunjukkan perubahan genetik pada tikus generasi pertama dan ketiga. Tidak hanya risiko genetik kanker payudara, tapi juga prognosis buruknya kanker dan gangguan kekebalan tubuh terhadap kanker.
Dalam studi tersebut, umpan lemak yang diberikan pada tikus sama dengan konsumsi manusia. Tikus percobaan dan kontrol mendapat jumlah lemak dan kalori yang sama. Tapi tikus mendapatkan 40 persen energi dari lemak, sementara tikus kontrol hanya 18 persen.
Umumnya, wanita hamil mengkonsumsi lebih banyak lemak dibanding mereka yang tidak. Konsumsi akan meningkat dan akan terlihat dari trimester pertama kehamilan. Tapi diet lemak umumnya mengurangi jumlahnya menjadi 33 persen.
Berdasarkan data di AS, tahun lalu di tahun 2012 ada 1,7 juta kasus kanker payudara. Tapi hampir 90 persen adalah penyebab yang tidak diketahui. Fakta yang membuat penyelidikan akhirnya selesai. Ini juga menunjukkan bahwa ibu hamil harus memberi makan bayi mereka dengan baik.